Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

KNPB Komit Turun Jalan Pada Tanggal 16 September

Written By Unknown on Jumat, 13 September 2013 | 00.39

Wim Mendalam duduk tegah
 di dampinggi dua rekan aktivis KNPB (Jubi/Mawel)
Jayapura Komite Nasional Papua Barat (KNPB) bersitegas tak pedulikan larangan Kepolisian Daerah (Polda ) Papua Republik Indonesia. Meski tak ada  Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), namun komite ini tetap berkomitmen menggelar aksi  pada 16 September 2013.
Keterangan ini disampaikan juru bicara KNPB, Wim Roky Medlama saat melakukan  jumpa pers di Cafe Prima Garden Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (12/9) ”Pada prinsipnya KNPB mediasi rakyat turun sesuai managemen yang sudah siap,” tuturnya.
Menurut Wim, alasan Polda Papua tak menerbitkan STTP  masalah kelasik. “Alasannya, KNPB tidak terdaftar Kesbangpol, tidak ada surat izin tempat dari pemilik tempat aksi, proposal aksi tidak jelas, dan tidak memiliki angaran Rumah Tanga Organisasi. Alasan-alasan itu lagu lama,” ujarnya.
Sampai kapan pun, lanjut dia, KNPB tidak akan pernah memenuhi syarat itu di lembaga Pemerintah Indonesia. “Pemerintah mestinya harus tahu, KNPB itu media perlawanan jadi kita tidak daftar,” tuturnya.
Karena posisinya sebagai media perlawanan, katanya, KNPB justru senang bila ada larangan dari pihak kepolisian saat aksi. “Kami senang ada untuk itu. Kami senang kalau ada penangkapan, pemblokadean. Kami juga senang dengan dinamika itu bagian dari politik revolusi,” ucap dia.
Ada dua agenda yang direncanakan disampaikan dalam  aksi  16 September. Pertama, KNPB minta ruang demokrasi untuk penentuan nasin sendiri. Kedua,  mendesak mengara-negara anggota Melanesia Sparhead Group menidaklanjuti keputusan konrefensi Tingkat Tinggi MSG pada Bulan Juli lalu. “Kami minta negara-negara ujung tombak Melanesia tindaklanjuti keputusan MGS,” kata dia.
Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare saat dikonfirmasi mengatakan, KNPB tidak diberi izin untuk melakukan aksi di wilayah hukum Polresta Jayapura. “Tidak ada izin dan dilarang aksi demo” tegas Alfred. (Jubi/Mawel)
00.39 | 1 komentar

Freedom Flotilla Dekati Perbatasan Indonesia

Written By Unknown on Kamis, 12 September 2013 | 15.31


PERTH — Kapal layar Freedom Flotilla yang bermuatan belas aktivis Australia
menuju Papua menyeberangi perbatasan laut Indonesia, Rabu (11/9).

Seorang inisiator penyelenggara pelayaran Freedom Flotilla menjelaskan tujuan
pelayaran itu supaya dunia tahu pelanggaran Ham di Papua.

Amos Wainggai, salah seorang aktivis yang ikut dalam pelayaran Freedom Flotilla
kepada Radio Australia mengungkapkan total yang ikut berlayar berjumlah 19
orang.

Waingai merupakan aktivis Papua merdeka yang kini tinggal di Melbourne,
Victoria, juga ikut dalam pelayaran Freedom Flotilla.

Para kru terdiri dari pengungsi Papua, pembuat film, aktivis dan para sesepuh
suku Abrorigin.


Senin (9/9), rombongan aktivis yang menggunakan kapal layar itu berangkat dari
pulau Horn di Selat Torres. Departemen Luar Negeri Australia sudah memberi
peringatan tidak akan memberikan bantuan hukum jika mereka ditangkap karena
melanggar hukum menerobos perbatasan oleh kepolisian Indonesia.

Kepada program Pasific Beat Radio Australia salah seorang penyelenggara, Lizzy
Brown, menyampaikan bahwa mereka memikirkan semua peristiwa 11 September dan
yang terkait dengan anti terorisme. “Dan saya kira, Australia melatih para
personel keamanan Indonesia seperti detasemen 88 untuk membuat malapetaka dan
teror pada orang-orang Papua Barat,”katanya.

Wakil kepala kepolisian Papua, Papua Paulus Waterpauw mengatakan kedatangan
perahu yang tidak resmi akan dicegat oleh angkatan laut dan mungkin ditahan oleh
pihak imigrasi.

15.31 | 0 komentar

Blog Archives

Total Tayangan Halaman