Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

PM Vanuatu Tuding PBB Abaikan Isu Papua

Written By Unknown on Selasa, 01 Oktober 2013 | 06.30

Perdana Menteri Vanuatu meminta PBB untuk menyeilidiki dugaan kasus pelanggaran hak asasi manusia di Provinsi Papua, Indonesia.
Perdana Menteri Vanuatu, Moana Karkas Kalosil, dalam pertemuan Majelis Sidang Umum membahasa krisis Suriah menuduh PBB ikut mengabaikan masyarakat Papua Barat dan penderitaan mereka .
"Sangat jelas dari banyak catatan sejarah bahwa orang Melanesia di Papua Barat adalah kambing hitam politik dari perang dingin yang dikorbankan buat memuaskan nafsu untuk sumber daya alam yang memiliki negara ini," tuduh Kalosil.
“Hari ini mereka tetap jadi korban pengabaian PBB,” sambungnya.
Menurutnya semua mulut terdiam di PBB saat membahas isu HAM di Papua Barat.
“Bagaimana bisa kita mengabaikan ratusan dan ribuan rakyat Papua Barat yang diperlakukan secara brutal dan dibunuh? Rakyat Papua Barat kini berharap pada PBB.”
Kalosil yang pernah menjadi pembela buat kemerdekaan bagi Papua Barat dari Indonesia , menyerukan kepada PBB agar menunjuk seorang Wakil Khusus untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM.
“Kini saatnya buat PBB untuk bergerak keluar dari batasannya serta mengatasi dan memperbaiki kekeliruan sejarah,” tegasnya.
Ketua Dewan Ham PBB, Navi Pillay, sebelumnya juga telah member perhatian.
Dia sempat meminta agar Pemerintah Indonesia mengizinkan aksi damai saat merespin peristiwa peringatan 50 tahun bergabungnya Papua ke Indonesia yang berkahir dengan penembakan dan terbunuhnya dua demosntran.
Pengaruh Australia
Sementara itu, muncul sejumlah permintaan kalau dalam kunjungan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott memanfaatkan perjalanannya ke Indonesia untuk juga memasukan agenda soal Papua.
Pusat Hukum dan Ham Australia, Tom Clarke mengatakan kalau pemerintah Australia yang baru punya kesempatan untuk berbicara soal pelanggaran Ham yang serius di Papua.
“Hubungan Australia Indonesia harus lebih maju untuk penanganan dua cara mengkritik masalah Ham,” ujar Clarke.
“Perdana Menteri kita telah mengatakan kalau dia dan koleganya adalah pendukung kebebasan berpendapat. Jika ini masalahnya, dia haru memanfaatkan kesempatan untuk menekankankan dukungannya dari hak mendasar demokrasi dan kebebasan yang dikekang di Papua,” tutupnya.
06.30 | 0 komentar

SBY-Abbott Bertemu Bahas Papua

PM Abbott dan Presiden SBY (Foto: AFP)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott turut membahas Papua dalam pertemuan mereka. Australia menegaskan kembali komitmennya mendukung NKRI.


"Saya sampaikan kepada PM Australia bahwa kebijakan Indonesia untuk mengelola Papua sudah sangat jelas. Kami mengutamakan pendekatan kesejahteraan, keadilan dan demokrasi," ujar Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/9/2013).



"Saya sampaikan kepada beliau, sebagai contoh, pembangunan biaya per kapita di seluruh Indonesia yang paling tinggi sekarang ini adalah Papua. Kami sangat tulus, sangat serius untuk memajukan kesejahteraan saudara-saudara kami di Papua," lanjutnya.



Namun Presiden tidak lupa mengingatkan bahwa ada masalah struktural, masalah lokal yang harus dikelola dengan baik. Menurut SBY, Indonesia adalah negara demokrasi, tentu masalah-masalah ekspresi yang ada di Papua adalah bagian dari demokrasi.



"Saya berterimakasih dan saya senang, bahwa Australia juga menghormati kedaulatan kami dan ikut berkontribusi untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan baik. Yang jelas Indonesia mengambil tanggung jawab penuh untuk mengatasi masalah di papua dengan sebaik-baiknya, sebijak-bijaknya, dengan pendekatan ekonomi, kesejahteraan dan keadilan," tutur Presiden.



Sementara PM Abott menyebutkan diskusi yang dilakukannya dengan SBY berjalan sangat konstruktif. Dirinya menegaskan kembali dukungan Australia atas kedaulatan Indonesia.



"Secara umum Australia sangat menghormati kedaulatan Indonesia. Saya ingin menyatakan, rakyat dan Pemerintah Australia mengambil sikap tidak mendukung siapa saja yang ingin gunakan Australia sebagai tempat untuk menjatuhkan NKRI," tambahnya.



"Saya hargai upaya Indonesia untuk memperbaiki keadaan dan kehidupan di Papua dan Saya yakin mereka akan mendapatkan kehidupan yang baik dan masa depan baik sebagai bagian dari NKRI," ucap Abbott. (faj)

Sumber : www.okezone.com
06.27 | 0 komentar

Blog Archives

Total Tayangan Halaman