Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

SERUAN AKSI AMP, Peringati HUT Proklamasi

Written By Unknown on Sabtu, 28 Juni 2014 | 02.00

Setelah wilayah Papua dimasukan secara paksa lewat manipulasi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) oleh Indonesia tahun 1969, wilayah Papua dijadikan wilayah jajahan. Indonesia mulai memperketat wilayah Papua dengan berbagai operasi sapu bersih terhadap gerakan perlawanan rakyat Papua yang tidak menghendaki kehadiran Indonesia di Papua.

Pada 1 Juli 1971 bertempat di Desa Waris, Numbay -  Papua, dekat perbatasan PNG dikumandangkan “Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat” oleh Brigjend Zeth Jafet Rumkorem selaku Presiden Papua Barat. Namun demikian, proklamasi tidak dapat melepaskan Papua dari cengkraman kekejaman dan kebrutalan kekuatan militer Indonesia yang sudah menguasai seluruh wilayah Papua.
Berbagai operasi militer dilancarkan oleh Indonesia untuk menumpas gerakan pro kemerdekaan rakyat Papua.
Hari ini 1 Juli 2014, tepat 43 Tahun peringatan Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat, Indonesia semakin menunjukan watak kolonialisnya terhadap rakyat Papua. Berbagai peristiwa kejahatan terhadap kemanusiaan terus terjadi di Papua, hutan dan tanah-tanah adat dijadikan lahan jarahan bagi investasi perusahaan-perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik negara-negara Imperialis.
Pembungkaman terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh aparat negara (TNI-Polri) dengan melarang adanya kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan umum serta penangkapan disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro kemerdekaan Papua.
Maka, moment 43 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Papua Barat, kami mengajak Kawan-kawan mahasiswa Papua untuk terlibat dalam aksi massa yang akan dilakukan pada ;
Hari/Tanggal : Senin, 1 Juli 2014
Waktu Star     : 09.00-selesai
Titik Kumpul : Asrama Papua Kamasan 1. Jl Kusumanegara No 119 Yk.
Rute Aksi        : Asrama Papua Kamasan 1, Jl. Kusumanegara No 119 Yk - 0 KM.
Bentuk Aksi    : Long March
Tema Aksi       : “HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI DEMOKRATIS BAGI RAKYAT PAPUA BARAT”

Demikian seruan aksi ini kami buat, atas perhatian, partisipasi dan dukungan kawan-kawan, kami ucapkan jabat erat.
Salam Pemberontakan!!!
Yogyakart, 27  Juni 2014
Humas Aksi


Abbi Douw 
02.00 | 0 komentar

Tentara Revolusi West Papua Menyambut Gembira atas Keputusan MSG

Dari Markas Pusat Pertahanan Tentara Revolusi West Papua (TRWP), dengan ini Secretariat-General TRWP menyatakan:

SALUT DAN HORMAT


kepada seluruh pemimpin negara-negara Melanesia yang telah mengambil langkah-langkah konkrit seagai tanggapan dan tindak-lanjut dari laparan West Papua Natinal Coalition for Liberation (WPNCL) untuk menadi anggota MSG mewakili bangsa Papua.
Persoalan kita orang Melanesia saa tini ialah pendudukan NKRI di Tanah Papua.
Untuk itu para pemimpin negara-negara Melanesia telah mengambil langkah berani dan bersejarah dalam menanggapi isu West Papua secara resmi di forum MSG. Para pemimpin negara-negara Melanesia telah mengambil langkah berani mengagendakan dan membicarakan, selanjutnya menindak-lanjuti keputusan MSG untuk datang ke Tanah Papua dan melihat langsung kondisi dan realitas kehidupan orang Melanesia di atas tanah leluhurnya, di mana di bagian Timur orang Papua hidup bebas, merdeka dan damai, sementara di bagian barat pulau dan bangsa yang sama hidup dalam pendudukan, penjajahan, intimidasi dan teror dan nasib jaminan keselamatan hidup yang tidak pasti.
Kalian telah saksikan dan ambil kesimpulan sendiri mengapa semua Menteri Luar Negeri Melanesia diterbangkan ke Tanah Papua pada malam-malam hari dan tiba pagi-pagi buta, diperlakukan selayaknya penjahat perang atau teroris. Kalian paham mengapa orang Papua asli dan masyarakat di pasar atau jalanan pun kalian sulit temui. Itu orang-orang kalian sendiri, tetapi kalian dilarang untuk saling sapa dan tegur. Kalian tinggalkan pulau New Guinea ratusn-ribu tahun lalu dan baru pertama-kali mendapatkan kesempatan datang lihat tanah-leluhur kalian sendiri, tetapi diperlakukan seperti orang pencuri, diangkut seperti penjahat, dijaga seperti kami yang pencuri dan meraka yang tuan rumah di sini.
Tetapi itu semua kalian telan mentah-mentah. Kami tahu, walaupun kalian dongkol dan jiwa kalian berteriak merontak, kalian bertahan, menahan emosi dan air mata. Itu pasti dan jelas.
Kami salut, kami bangga, kalian politisi yang dapat kami andalkan untuk memainkan peran di wilayah kami dalam menyelesaikan berbagai persoalan di kawasan ini.
Komunike yang kalian keluarkan sama-sekali tidak menunjukkan suasana hati, suara bathin kalian yang sesungguhnya, akan tetapi kami maklum dan akui semuanya bernuansa dalam rangka menyelamatkan saudara-saudara kalian, kami orang Melanesia yang ada di baigan barat Pulau New Guinea ini.
Walaupun kami telah lama berdoa dan mengharapkan langkah drastis diambil oleh para pemimpin Melanesia sekalian, tetapi terbukti sekarang bahwa hal itu secara real-politik merupakan harapan muluk-muluk yang tidak sesuai kondisi lapangan hati dan batin para pempimpin sekalian.
Telah tepat dikatakan oleh Perdana Menteri PNG menjelang kunjungan para Menlu Melanesia ke Tanah Papua dan setelah bertemu dengan Presiden kolonial Indoensia di Jakarta, bahwa politik Melanesia sekarang ini haruslah diawali dengan "politics of engagement". Dan politik itu kami dari rimbaraya New Guinea mendukung sepenuhnya, walaupun kami sendiri tidak terlibat dalam "engagement" dimaksud.
Organisasi sayap politik perjuangan Papua Medeka, yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan terlibat langsung memonitor dan menindak-lanjuti keputusan-keputusan yang telah diambil, sebagai "Keputusan orang Melanesia menyikapi pendudukan Melayu-nesia di atas Tanah Papua" Dalam semboyan "Melanesian-hood" dan Melanesian Solidarity, kami memandang keputusan para pemimpin negara-negara Melanesia yang sudah merdeka ialah keputusan kami juga, karena kani sebagai satu ras dan satu umat manusia di dunia ini mengalami pengalaman penjajahan dan penderitaan yang sama bersama kami di Tanah Papua.
Penjajahan yang terjadi atas Tanah dan Bangsa Papua ialah penajajah oleh orang Melayu terhadap orang Melanesia, bukan sebatas orang Papua saja. Ini wujud kolonialisme yang nyata dan harus dihapuskan dari peta politik Bumi. Untuk itu langkah-langkah yang telah disepakati lewat Komunike bersama yang telah dikeluarkan menyangkut West Papua kami sambut gembira dengan dengan ucapan terimakasih kepada Tuhan Pencipta dan Pelindung Kami, Yesus Kristus sebagai Panglima Tertinggi Revolusi Melanesia yang dipimpin General TRWP Mathias Wenda di Markas Pusat Pertanahan Tentara Revolusi West Papua.
Kami menyampaikan Selamat dan Sukses kepada Teman-Teman kami dari Kanaky, di mana sebagian besar kemenangan telah diraih  dan kini tinggal tunggu tanggal jajak pendapat untuk menentukan nasib sendiri. Teman-teman kalian di Tanah Papua bagian Barat juga sedang berjuang dengan segala kekurangan dan kelemahan. Kami tetap berjuang mengikuti ketukan palu dengan dirigen paduan suara yang kini dipimpin Papua New Gunea, saudara sekandung, seibu-sebapak, sepulau, setanah, setanah air kami. Kami percaya sejelek apapun saudara, engkau tetap saudara, kami tetap saudara, dan ke-Papua-an itu tidak akan punah dari planet Bumi hanya karena penjajahan NKRI, hanya karena pendudukan kekuasaan imperialis asing. Kami percaya kekuatan itu pula akan membebaskan kita semua orang Papua di pulau New Guinea dan orang Melanesia sekaligus dari pengaruh imperialisme dan kolonialisme.
Pada saat kekuatan imperialisme dan kolonialisme keluar dari Tanah Papua, maka pada waktu itulah "Melanesia" yang sebenarnya akan nampak, Melanesia yang utuh akan kelihatan, Melanesia yang sejati akan bersuara di pentas politik regional dan global. Sebelum itu, mari kita bekerja keras mengusir penjajahan NKRI dari tanah air dan tanah leluhur kita.
Dalam nama nenek-moyang dan leluhur bangsa Papua ras Melanesia, atas nama para pahlawan perjaungan Papua Merdeka yang telah gugur di medan pertemuran dan perjuangan, atas nama orang tua dan anak-anak, lelaki dan perempuan Papua, atas nama tumbuhan dan hewan, benda alam di atas udara, tanah dan air, sekaligus anak-cucu yang akan lahir dair Sorong sampai Samarai, dari Dili Timor Leste sampai Nadi, Fiji, yaitu atas nama Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tokor Revolusionar semesta alam sepanjang masa.

Dikeluarkan di: Markas Pusat Pertahanan
Pada tanggal: 28 Juni 2018
===================================
Seretary-General,



Amunggut Tabi, Lt. Gen. TRWP
BRN: A.001076.

00.44 | 0 komentar

Hasil KTT Khusus Pemimpin MSG 2014 di Port Moresby, PNG


Keputusan Pemimpin MSG tentang Lamaran WPNCL dan Isu-Isu Melanesia Lainnya

Hasil KTT Khusus Pemimpin MSG
Tempat Parlemen Nasional,Port Moresby, Papua Nugini


Keputusan Pemimpin MSG

  1. Para Pemimpin Khusus Summit diselenggarakan di Port Moresby, Papua Nugini (PNG) pada 26 Juni 2014. Peresmian KTT diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 pada Function Room Negara di Parlemen Nasional dan termasuk tarian tradisional sebagai upacara penyambutan dari oleh Grup Tarian Oro dan dari Provinsi Southern Highlands, PNG. Pemimpin kemudian mengadakan Retreat di Airways Hotel pada pagi hari 26 Juni 2014 diikuti Pleno di Ruang Konferensi B2 Parlemen Nasional pada sore hari 26 Juni 2014. Upacara penutupan diadakan di Airways Hotel yang malam yang sama.
  2. KTT dipimpin oleh Juru Bicara Front Pembebasan de Nationale Kanak Socialiste (FLNKS), Mr Victor Tutugoro. Pemimpin MSG yang hadir termasuk Perdana Menteri Papua Nugini, Hon. Peter O'Neill, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Hon. Gordon Darcy Lilo, Perdana Menteri Vanuatu, Hon. Joe Natuman. Summit mencatat permintaan maaf dari Perdana Menteri Fiji, Laksamana Josaia Voreqe Bainimarama karena tidak bisa hadir.
  3. Pada Retreat, para pemimpin mempertimbangkan dan mengambil keputusan menyangkut isu-isu kunci disampaikan oleh Rapat MSG Menteri Luar Negeri (FMM) dan isu-isu lain dalam Agenda mereka. Keputusan-keputusan kunci dari Pemimpin dirangkum di bawah ini.

I. LAPORAN PERTEMUAN PARA MENTERI LUAR NEGERI (FMM)

4. Pemimpin terimakasih atas keberhasilan Ketua FMM Mme Caroline Machoro-Reignier yang memberikan laporan FMM yang digelar di Airways Hotel pada 25-26 Juni 2014. Pemimpin telah mempertimbangkan dan mengadopsi keputusan kunci berikut seperti sebagaimana telah direkomendasikan oleh FMM.

a) Isu Politik

5. Pemimpin mempertimbangkan isu-isu politik dalam Laporan FMM dan mengadopsi keputusan penting berikut ini.

Permohonan Keanggotaan

6. Pemimpin mencatat bahwa menyusul roadmap dalam kaitannya dengan lamaran oleh West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) untuk keanggotaan pada Juni 2013 pada KTT Pemimpin MSG ke-19, sebuah misi Kementerian dipimpin oleh Ratu Inoke Kubuabola, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Fiji telah mengunjunji Indonesia dari 11-15 Januari 2014 untuk mendapatkan informasi dan melakukan asesmen menyangkut lamaran yang diajukan WPNCL.
7. Para pemimpin berterimakasih kepada Ministerial Mission atas laporan yang telah disampiakan dan lebih lanjut mencatat bahwa Vanuatu tidak terlibat dalam misi dimaksud karnea Vanuatu berpandangan bahwa program Misi ini tidak memberikan kesempatan memperoleh informasi yang kredibel dan penuh sesuai dengan mandate MSG.

Keputusan


8 Pemimpin:
(i) Mencatat dan menerima isi dari Laporan Ministerial Mission;
(ii) Setuju untuk mengundang semua kelompok untuk untuk membentuk sebuah wadah inklusiv dan paying yang menyatukan kelompok dengan berkonsultasi dengan Indonesia agar bekerja untuk menyampaikan lamaran yang baru;
(iii) Menyambut dan mencatat kemajuan yang terjadi dalam otonomi yang lebih luas di Papua dan pengumuman baru-baru ini dari Presiden untuk menarik militer dari West Papua;
(iv) Mensahkan bahwa MSG dan Indonesia mengambil pendekatan yang lebih proaktiv dalam isu West Papua dan Papua dengan mengambil inisiativ untuk melakukan kesadaran yang lebih luas terkait sistusi di provinsi Papua dan Papua Barat dalam kaitannya dengan pengaturan Otonomi Khusus dan bagaimana kebijakan ini telah memberikan kontribusi positive kepada Pemerintahan oleh penduduk lokal;
(v) Mensahkan bahwa MSG meneruskan dialogu dengan Indonesia dan isu Papua Barat dan Papua dan mendorong dan mendukung pemebntukan kerjasama bilateral dengan Indonesia dengan focus khusus kepada pembangunan ekonomi dan pemberdayaan orang di provinsi Papua dan Papua Barat;
(vi) Mensahkan bahwa Anggota MSG dan Indonesia mempertimbangkan penyelenggaraan Pertemuan Reguler antar Menteri dan Para Pejbata untuk membahsa (iv) dan (v);
(vii) Mensahkan bahwa MSG dalam konsultasi dengan Inodnesia bekerja bersama dalam membahas kebutuhan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat;
(viii) Mensahkan bahwa MSG mendorong penguatan dan partisipasi orang Melanesia di Indonesia dalam kegiatan-kegaitan dan program MSG; dan
(ix) Mensahkan bahwa MSG terus mendukung dan mendoroong tingkat keterlibatan orang Melanesia dalam posisi executive, menejemen dan control dalam dunia usaha sepeti Bank Papua dan pada tingkat politik.


b) Isu Ekonomi

10. Pemimpin mensahkan hasil dari pertemuan teknis industri penerbangan antar negara anggota MSG untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan isu-isu sektoral penerbangan yang akan disajikan pada satu dari MSG Transport Ministers Meeting yang akan diselenggarakan pada waktu yang tepat.

d) Seni dan Budaya


11. Pemimpin mempertimbangkan Laporan FMM on Seni dan Budaya isu dan mengadopsi keputusan kunci berikut ini.
12. Pemimpin mencatat bahwa Kepulauan Solomon akan menjadi tuan rumah Melanesia Festival Seni dan Budaya pada tahun 2018.
13. Pemimpin mengendors resolusi revisi Simposium Kebudayaan yang  diselenggarakan selama Festival Seni dan Buaya keempat tahun 2010 di Kaledonia Baru.
14. Pemimpin setuju agar para anggota mempertimbangkan bekerja bersama menuju bahasa Resmi masyarakat Melanesia.
15. Pemimpin mendesak anggota untuk menyelesaikan ratifikasi Perjanjian tentang Pengetahuan Tradisional & Ekspresi Budaya sebelum akhir 2014.
d) Isu-Isu Regional dan Organisasi
MSG sebagai Calon untuk Posisi sebagai Sekretaris Jenderal (SG) Pasicif Islands Form (PIF)
16. Pemimpin mencatat bahwa posisi Sekretaris Jenderal Forum Sekretariat Kepulauan Pasifik (PIFs) akan menadi lowong pada bulan September 2014 dan sepakat bahwa Perdana Menteri PNG dan Perdana Menteri Kepulauan Solomon membahas masalah ini secara bilateral terkait pengajuan satu kandidat dari antara calon yang mereka miliki masing-masing.


Direktur Jenderal Sekretariat MSG
17. Pemimpin mendukung pengangkatan kembali Direktur Jenderal (Dirjen) untuk masa jabatan berikutnya atas tugas ini akan dievaluasi dalam waktu dua belas bulan ke depan. Pemimpin selanjutnya mengarahkan Sekretariat untuk menyelesaikan review proses pengangkatan dan pengangkatan kembali untuk DG agar kemudian dipertimbangkan oleh Pemimpin di KTT berikutnya.

II. UPDATE PEMILIHAN UMUM IN NEW CALEDONIA DAN KEPULAUAN SOLOMON

a) Kaledonia Baru


18. Para pemimpin menerima update dari FLNKS dari menyangkut Pemilukada baru-baru ini yang diselenggarakan 11 Mei 2014 di Kaledonia Baru dan mencatat bahwa proses ini mendandai era baru bagi masyrarakat FLNKS dalam hal menyelesaikan tahap akhir dari Noumea Accord dan persiapan untuk referendum penentuan nasib sendiri. Dan meskipun FLNKS belum mencapai angka yang diperlukan dalam Kongres Kaledonia Baru untuk mengamankan mayoritas 3/5 suara untuk mengambankan kemenangan dalam referendum diharapkan antara tahun 2014 dan 2018, Pilkadan ini telah membantu mengubah lanskap politik dan memperoleh dukungan dalam pentahapan terakhir transfer kekuasaan dari Perancis.
19. Pemimpin mencatat bahwa solidaritas FLNKS selama Pilkada tidak pernah sekuat seperti yang telah mereka ditunjukkan dengan kemampuan mereka mengumpulkan 7 anggota terpilih di Provinsi Selatan di bawah bendera FLNKS yang menghasilkan kinerja yang tinggi dengan calon yang telah sukses yang tidak begitu terlihat sejak Pilkada Provinsi 1999. Bagi FLNKS, kinerja ini merupakan suatu pertanda baik untuk negosiasi yang menantang dalam tahapan akhir dari Noumea Accord dan menjelang referendum penentuan nasib sendiri.

Keputusan

20. Pemimpin menyampaikan apresiasi untuk laporan Ketua MSG dan Juru Bicara mengyangkut hasil Pilkada bulan lalu dan menegaskan kembali komitmen mereka kepada FLNKS berdasarkan Deklarasi Noumea yang telah ditandatangani pada bulan Juni 2013.

b) Kepulauan Solomon


. 21 Pemimpin menganggap presentasi Perdana Menteri Kepulauan Solomon tentang persiapan mereka untuk Pemilu 2014 yang meliputi:
i. Tahap 2 dari sistem pendaftaran biometrik (BVR);
ii. Finalisasi pendaftaran pemilih antara 7-30 September 2014;
iii. Pemilihan akan diselenggarakan pada kuartal terakhir 2014.
22. Pemimpin mencatat bahwa sistem BVR telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pendaftaran pemilih di Kepulauan Solomon.

Keputusan

23. Pemimpin menyampaikan penghargaan kepada Perdana Menteri untuk update pada persiapan mereka untuk pemilihan nasional 2014.

III. BANTUAN EKONOMI UNTUK NEGARA-NEGARA MSG

24. Pemimpin sedalam-dalamnya mengakui tawaran bantuan ekonomi, keuangan dan teknis oleh Perdana Menteri PNG kepada seluruh anggota MSG termasuk peluang untuk mobilitas tenaga kerja, investasi dan pendidikan.

IV. UCAPAN TERIMA KASIH

25. Ketua berterima kasih semua pemimpin atas dukungan dan kontribusi selama KTT Khusus Pemimpin. Pemimpin juga berterima-kasih kepada Ketua Kepemimpinan selama KTT Khusus dan juga menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada Pemerintah dan rakyat Papua Nugini untuk menjadi tuan rumah yang sukses bagi KTT pada 2014 dan pertemuan-pertemuan terkait lainnya. Mereka juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan mereka untuk keramahtamahan yang hangat disampaikan kepada semua pemimpin dan delegasi.

V) TANGGAL DAN TEMPAT YANG BERIKUTNYA UNTUK PERTEMUAN SUMMIT

26. Pemimpin sepakat untuk bertemu di Kepulauan Solomon pada tahun 2015 pada tanggal dan venue yang akan ditentukan di kemudian hari.
-------------------------------------------------- ---------
Mr Victor Tutugoro
Ketua MSG dan
Juru Bicara
Front de Libération Nationale Kanak Socialiste (FLNKS)
-------------------------------------------------- --------
Peter O'Neill CMG MP
Perdana Menteri
Negara Independen Papua Nugini
-------------------------------------------------- ----
Joe Natuman MP
Perdana Menteri
Republik Vanuatu
-------------------------------------------------- ----
Gordon Darcy Lilo MP
Perdana Menteri

Kepulauan Solomon

00.33 | 0 komentar

Teks Proklamasi Kemerdekaan West PAPUA

Written By Unknown on Jumat, 27 Juni 2014 | 22.14

Setelah mendeklarasikan kemerdekaan West PAPUA, pada tanggal 1 Desember 1961, di Hollandia (Jayapura), bangsa Papua dibawah kepemimpinan Bigadier Generaal. Seth J. Rumkorem, membacakan proklamasi Kemerdekaan West Papua, pada tanggal 1 Juli 1971, bertempat di Victoria, Distrik Waris, Hollandia (Perbatasan West Papua - PNG ), yang saat ini dijadikan sebagai markas Pusat Pertahanan Tentara Revolusi West Papua (TRWP).

Meskipun dibawa tekanan, teror dan intimidasi militer Indonesia saat itu, yang terus-menerus mengejar dan membunuh para pejuang kemerdekaan West Papua, namun Bigadier Generaal. Seth J. Rumkorem, bersama pasukannya berhasil membacakan teks proklamasi kemerdekaan West Papua, meski dalam keadaan dan situasi yang tidak memungkinkan.

Berikut Teks PROKLAMASI yang dibacakan pada tanggal 1 Juli 1971








22.14 | 0 komentar

Blog Archives

Total Tayangan Halaman