Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

DPR Akui Aksi Bermartabat Tapi TNI/POLRI Menutupi Ruang Demokrasi dan 24 Aktifis KNPB Timika Ditangkap.

Written By Unknown on Jumat, 18 Juli 2014 | 17.04

TNI/POLRI bungkam Demokrasi di Timika-papua (Doc.KNPB)
Timika, KNPBNews – Pihak Milter Republik Indonesia dalam hal ini TNI/POLRI terus berjuang untuk menutup ruang demokrasi di seluruh Tanah Papua Barat terutama di kota Timika. Sementara DPRD dan Pemerintah Indonesia mengakui Aksi ini adalah aksi bermartabat.

Setelah Pihak kepolisian terima surat pemberitahuan Aksi Jalan Ruben Kayun ditangkap saat bagi Selebaran itu dikeluarkan kemarin jam, 08.00 malam. Menurut Ruben Kayun, “ Saya diejek, disiksa dan diolok-olok sampai malam mereka antar saya di rumah perjalanan saya itu polisi foto-foto saya kaya artis, dan sampai di rumah juga mereka foto-fot tempat tidur saya, dapur dan luar dalam semua.” Katanya saat persiapan untuk turun jalan aksi.

Setelah Ruben Kayun dikeluarkan 24 Aktifis KNPB dari SP-SP ditangkap di SP 2 Jalan Karitas dan sampai saat ini mereka ada di POLRES Mile 32. Ke-22 aktifis yang ditangkap ini saat TNI?POLRI dan Intelijen menangkap mereka, ditendang, dipukul, diinjak sampai hari ini ada yang bengkak muka meraka.

Sementara itu masa dari SP 5, SP 6, SP 7, SP 12, Yayanti, SP 13, ILIALE, SP 3, SP 2 dihadang oleh TNI/POLRI dan 24 Aktifi KNPB di tangkap dan ada di POLRES Mimika, Berikut nama-nama mereka yaitu 1. Dotius Wanimbo, 2. Neles, 3. Sem, 4. Marius Wenda, 5. Bilem Wenda, 6. Nius Tabuni, 7. Sole Tabuni, 8. Ismael Wenda, 9. Lasarus Tabuni, 10. Linto Tabuni, 11. Efri, 12. Lerina, 13. Lepina, 14. Tinggris umur 3 tahun, 15. Eliana Tabuni, 16. Diana Wenda, 17. Aifa Tabuni 3 tahun, 18. Merlin Wenda, 19. Jakson umur 2 tahun, 20. Amarina Tabuni. 21. Eka Wenda. 22. Herman. 23. Yulianus 24. Hengki.

Setelah mendengar penangkapan 21 Aktifis KNPB Wilayah Timika, Parlemen Rakyat Daerah Mimika bersama Komite Nasional Papua Barat Wilayah Timika menggelar Rapat Darurat dalam rangka menyikapi penangkapan itu. Dan dalam rapat itu memutuskan bahwa:

  1. Mereka akan menelpon KAPOLRES mimika
  2. kalau tidak dikeluarkan pihak KNPB dan PRD akan turun Jalan sampai ke Markas Kepolisian di Mile 32.

Semua yang ditangkap dan tending, diinjak-injak dan dipukul sampai ada yang luka-luka, dipukul juga denga pucuk senjata.

Mau ambil video dan gambar Pihak TNI/POLRI dan Brimob pukul dan kejar-kejar juga semua wartawan.

Dan Ketua Bidang Media dan Propaganda Komisariat Diplomasi KNPB Wilayah Timika juga sempat dapat diancam, dan dikejar. Dan sampai saat ini ke-24 aktifis KNPB Wilayah timika masih ditahan POLRES Mile 32 Timika.

 
TNI/POLRI saat hadang dan tangkap 24 aktifis KNPB Timika
17.04 | 0 komentar

80 % Tidak Coblos, Boikot Pilpres Di West Papua Sukses

Jayapura, KNPBnews – Pemilihan Presiden diatas teritori West Papua terlihat sepih dari keikutsertaan rakyat West Papua. Diprediksi, sekitar 80% suara rakyat West Papua tidak ikut mencoblos alias memboikot pemilihan yang berlangsung di hampir semua daerah di tanah Papua.
Menurut pantauan crew media online ini, rakyat West Papua, yakni orang asli Papua, tidak ikut mencoblos di hampir semua Tempat Pencoblosan Suara (TPS) diatas tanah Papua. Hanya berkisar 20% yang terlihat mencoblos.
“Kami memang mendapat laporan dari masyarakat langsung maupun dari pantauan anggota kami bahwa rata-rata 20% partisipasi orang asli Papua di setiap TPS dan yang lain kebanyakan orang pendatang, “kata Bozoka Logo, Juru Bicara KNPB kemarin.
Rakyat West Papua benar-benar mengikuti himbauan dan seruan dari pemimpin-pemimpin perjuangan. Seruan-seruan melalui selebaran selama ini untuk boikot Pilpres diterima hingga ke pelosok tanah Papua.
Ketua Parlemen Nasional West Papua, Buchtar Tabuni sebelumnya memprediksi 80% rakyat West Papua akan memboikot. “Intruksi saya telah dilaksanakan oleh KNPB dan PRD dan hasilnya sesuai dengan prediksi kita kemarin”, kata Buchtar Tabuni dari tempat persembunyiannya.
Menurut Bazoka Logo, rakyat Papua telah mengajar demokrasi yang benar kepada seluruh dunia melalui boikot Pemilu, karena pilihan politik itu tidak bisa diberikan sembarangan, apalagi kepada penguasa yang sedang menjajah.
Sementara itu, Pemimpin Papua Merdeka dan juga Koordinator Diplomat Internasional untuk West Papua, tuan Benny Wenda jauh-jauh sebelumnya telah menyeruhkan rakyat West Papua untuk memboikot Pemilu diatas tanah Papua.
Selain Benny Wenda,  sebelumnya pemimpin Perjuangan yang kini mendekam di balik jeruji penjara Abepura seperti Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB), Forkorus Yaboisembut (Ketua Dewan Adat Papua), Fileb Karma (Tahanan Politik Hati Nurani) juga telah menghimbau rakyat agar memboikot Pilpres dengan cara damai.
Kepada media kemarin, Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo menyampaikan pesan berikut ini:
Terima kasih kepada rakyat West Papua, bahwa hari ini kita buktikan 80% rakyat West Papua tidak berpartisipasi secara sadar dalam Pemilu Presiden Kolonial Republik Indonesia. Kita telah berhasil membuat “pesta demokrasi” kolonial menjadi sunyi dari partisipasi kita. Kita telah membuktkan bahwa kita bukanlah bangsa yang tunduk dan patuh pada penguasa yang terus menindas kita.
Bagi yang terpaksa dan dipaksa memilih, atau bagi yang turut suksesi dan memilih, kami memakluminya sebagai bagian dari hak masing-masing pribadi, tetapi juga bagian dari korban hegemoni kolonialisme. Kepada mereka, kami menyampaikan agar tetap menyadari bahwa hak politik kita dalam Indonesia tidak akan pernah berarti bagi keselamatan bangsa Papua sepanjang hak penentuan nasib sendiri belum terpenuhi.
Sumber :  http://knpbnews.com
16.59 | 0 komentar

Blog Archives

Total Tayangan Halaman